HTI Press, Makassar. Dalam acara Halaqah Intelektual Muslim (HIM) pada hari Sabtu (26/4) di Makassar, Prof. Fahmi Amhar (Aktivis HTI Jakarta) menyerukan kepada intelektual muslim menjadi ‘makelar’, menjadi penasehat tokoh penting di negeri ini agar terpengaruh dan mau merealisasikan syariat Islam.
Beliau menjelaskan negeri ini tengah mengalami berbagai permasalahan, masalah yang kompleks dan telah terpola dalam lingkaran setan. Karenanya lingkaran setan ini harus diputuskan termasuk permasalahan pendidikan yang tersekulerkan. Intelektual muslim punya peran penting untuk memutuskan lingkaran setan tersebut. Digambarkan rusaknya masyarakat karena rusaknya pemimpinnya dan rusaknya pemimpin karena rusaknya (diamnya) ulama/intelektual. Oleh karenanya intelektual muslim mesti menjadi bagian jejaring (network) yang akan saling mengisi, saling memperkuat, dan saling mengoreksi.
Selain beliau, beberapa intelektual muslim yang hadir memberikan testimoni dan gambaran masalah dan solusi atas problem pendidikan saat ini diantaranya adalah Prof. Hanafi Usman (UNHAS), Prof Harlina (UNHAS), Prof. Rosdiana Natsir (UNHAS), Prof. Sutina Made (UNHAS), Prof. Noer Bahri Noor (UNHAS), Prof. Veny Hadju (UNHAS).
HIM yang mengangkat tema “Peran Intelektual Muslim Menuju Sistem Pendidikan Ideal” yang dilaksanakan oleh lajnah Khusus Intelektual (LKI) DPD I HTI Sul-SelBar ini ini dihadiri ratusan peserta yang sebagian merupakan tokoh akademisi dan mahasiswa pasca sarjana dari berbagai universitas di Makassar. [] MI Sul-Sel/td
Label:
hizbut tahrir,
hizbut tahrir indonesia,
HTI,
politik

Previous Article
