HTI Press, Ponorogo. “Memang sudah seharusnya setiap kelompok, jama’ah, organisasi Islam melakukan komunikasi dan silaturahmi dakwah seperti ini” kata DR. Ahmad Munir, MA ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo yang sehari-hari sebagai kajur salah satu jurusan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo saat kunjungan HTI Ponorogo (Selasa, 02/07) di Kantor PDM Jl Jawa 38 Ponorogo.
Lebih jauh, Ketua PDM Ponorogo menjelaskan, “ Di kota ini ada sekitar 70an jumlah pondok pesantren, maka sudah seharusnya kota ini sudah selayaknya dijuluki sebagai kota santri dan sudah seharusnya juga kabupaten Ponorogo bebas dari tempat maksiat termasuk pelacuran. Kita sering berkomunikasi dengan Bupati dan wakilnya dengan tujuan bersosialisasi untuk menutup tempat-tempat maksiat khususnya pelacuran. Tidak cukup menutup saja, kita dari Muhammadiyah juga memberikan solusi terhadap alumninya beserta anak-anaknya. Tetapi apa daya, ya memang sudah seharusnya kita dan seluruh ormas saling bersinergi.”
Ketua DPD HTI Kabupaten Ponorogo, Syahid mengatakan, “Sangat penting mempersatukan berbagai organisasi / kelompok / jamaah Islam yang saat ini sangat banyak di dunia, untuk disatukan dalam sebuah naungan Negara yakni Khilafah. Dengan negara Khilafah, maka peran negara dalam mengurusi dan menyejahterakan rakyatnya akan nyata dilakukan, dimana saat ini peran tersebut masih banyak diambil oleh organisasi / kelompok-kelompok masyarakat.”
Turut hadir dalam silaturahim itu wakil ketua PDM Ponorogo Drs. KH Muh. Mansur mantan anggota DPR periode 70-80an.[] Alfian-Lani MI HTI Ponorogo
Label:
hizbut tahrir,
hizbut tahrir indonesia,
HTI,
politik
Previous Article
